Saat pemulangan jama'ah haji Mesir di International Air Port Cairo, seorang nenek-nenek ditanya oleh petugas imigrasi:
Petugas : Nek, apakah nenek membawa barang-barang yang dikenai pajak?
Nenek : Barang seperti apa yang kena pajak itu, nak?
Petugas : Ya seperti barang elektronik dan barang-barang mewah lainnya.
Nenek : Yabni...Saya ini sudah tua. Masak sih tega menyangka saya membawa barang-barang yang seperti itu.
Petugas : Maaf, Nek. Karena ini sudah menjadi peraturan, maka saya harus memeriksa barang bawaan nenek.
Lalu petugas itupun memeriksa satu persatu tas yang dibawa oleh si nenek. Tiba-tiba si petugas menemukan video player di tas si nenek.
Petugas : Lho, nek, ini apa? Ini video, dan barang ini akan dikenai pajak.
Nenek : Anak muda, saya ini sudah tua. Saya sengaja membawa video itu untuk menyetel khutbah Syekh Sya'rowi.
Karena jawabannya masuk akal, lalu si petugas pun memaafkan si nenek.
Kemudian petugas itu menlanjutkan pemeriksaannya.
Tiba-tiba ia menemukan sebuah radio merk Sony.
Petugas : Nek, ini barang elektronik juga dan ini harus kena pajak.
Nenek : Anakku, saya ini sudah tua. Sengaja saya membawa radio untuk mendengarkan pengajian setiap subuh dari radio.
Lalu petugas itupun kembali memaafkan si nenek dan melanjutkan pemeriksaannya.
Pada tas ang terakhir, si petugas berteriak kaget, seakan tidak percaya, karena ia menemukan sebotol minuman keras.
Petugas : Nek, ini minuman keras! Ini haram! Bukankah nenek baru pulang dari tanah suci? Mengapa nenek membawa minuman keras?!
Nenek : Anak muda, saya ini sudah tua karena sudah tua maka saya tidak bisa untuk tawaf tujuh kali mengelilingi ka'bah. Maka dari itu, saya membeli minuman keras. Dari pada saya yang cape mengelilingi ka'bah, mendingan ka'bah yang mengelilingi saya.
Petugas : ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar