Bapak dan Nyonya Soerjadi sudah menikah beberapa tahun lamanya. Mereka berdua mempunyai suatu kebiasaan, yaitu biasanya tak bertengkar, hanya perang dingin.
Pada suatu hari, sekali lagi pecah perang dingin di antara mereka
berdua. Kedua pihak selalu mengambil sikap dingin, siapapun ngotot tak
mau berbicara lebih dulu kepada lawannya.
Tetapi karena Pak Soerjadi esok harinya ada rapat di kantor, maka mau tak mau ia terpaksa mengambil secarik kertas untuk diberikan kepada sang isteri, di atas kertas itu tertulis: "Besok pagi pukul 7:00 bangunkan diriku."
Pagi esok harinya, saat Pak Soerjadi terbangun dari tidurnya ternyata sudah pukul 8:00. Ia spontan gugup bercampur gusar, justru pada saat hendak naik pitam, ia menemukan secarik kertas yang diletakkan isterinya di pinggirnya, di atasnya tertulis: "Setan kau, sudah pukul 7:30 masih juga belum bangun!"
Tetapi karena Pak Soerjadi esok harinya ada rapat di kantor, maka mau tak mau ia terpaksa mengambil secarik kertas untuk diberikan kepada sang isteri, di atas kertas itu tertulis: "Besok pagi pukul 7:00 bangunkan diriku."
Pagi esok harinya, saat Pak Soerjadi terbangun dari tidurnya ternyata sudah pukul 8:00. Ia spontan gugup bercampur gusar, justru pada saat hendak naik pitam, ia menemukan secarik kertas yang diletakkan isterinya di pinggirnya, di atasnya tertulis: "Setan kau, sudah pukul 7:30 masih juga belum bangun!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar